Monday, 31 October 2011

Berniaga Dengan Allah

Ya Rabbi...



PERNIAGAAN DENGAN ALLAH SBW

Dalam kegiatan sehari-hari, kita tidak lepas dari kegiatan berjual beli. Ada yang berjual beli barang, jasa bahkan dengan Allah-pun kita dapat melakukan perniagaan(jual-beli).

Seperti yang dikatakan dalam firman-Nya surat Faatir ayat 29 :

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan tetapmendirikan sembahyang serta mendermakan dari apa yang Kami kurniakan kepada mereka, secara bersembunyi atau secara terbuka, mereka (dengan amalan yang demikian) mengharapkan sejenis perniagaan yang tidak akan mengalami kerugian;
Dari kutipan ayat suci diatas, jelas bahwa ada 3 point agar Allah mau bertransaksi dengan kita, yaitu dengan jalan membaca kitab Allah, mendirikan shalat, lalu berinfaq secara sembunyi dan terang-terangan. Jikalau kita dapat menghayati ayat diatas dengan keimanan yang sungguh-sungguh, maka niscaya perniagaan kita tidak akan mengalami kerugian.

1. Membaca kitabullah tidak saja dengan hanya membaca arab-nya saja, namun diikuti dengan terjemahannya. Sehingga kita dapat mengambil manfaat dan menerapkan ayat tersebut dalam kehidupan kita. Jika mengalami kesulitan dalam memahami ayat, maka dianjrkan mencari ulama/guru yang dapat menerangkannya. Dengan banyaknya alim ulama dan kemudahan-kemudahan teknologi seperti internet kita dapat mencari atau menemukan jawaban/ maksud dari satu ayat. Maka perbanyaklah datang ke majelis-majelis ta”lim. Lebih banyak didapat referensi lebih mudah kita memahami ayat-ayat Allah.

2. Mendirikan Shalat bagi umat islam adalah wajib. Seperti dikatan dalam hadits, bahwa shalat itu tiangnya agama. Maka jika tiangnya saja tidak kuat, bagaimana agama Allah ini akan dapat berdiri dengan baik, seperti kita tahu bahwa islam adalah rahmatan lil alamin. Bagaimana dapat menjadi rahmat bagai alam semesta kalau saja shalat saja tidak dikerjakan oleh umatnya. Dalam konteks mendirikan shalat ada pendapat beberapa ulama, ada yang menyatakan bahwa hanya dengan mengerjakan saja dengan khusyuk, namun ada pula yang berpendapat bahwa esensi dari shalat itu sendiri harus tampak dalam kehidupan sehari-hari. Seperti kita tahu gerakan dalam shalat ada berbagai posisi seperti diantaranya: berdiri, ruku dan sujud. Inipun dapat melambangkan Habluminallah (hubungan kepada Allah)-(berdiri), Habluminannaas (hubungan sesama manusia)-(ruku”) dan ketundukan/kepasrahan total kepada sang pencipta(sujud).

Pembacaan surat Alfaatihah (sebagai umul Qur”an) yang isinya adalah puja-puji kepada Allah dan kepasrahan kita untuk hanya bergantung pada Allah dan memperoleh bimbingan-Nya. Ini jika dicerminkan dalam kehidupan sehari-hari, dapat menjadikan pribadi-pribadi muslim yang baik dan benar. Maka sebutan rahmatan lil alamin dapat dilihat dari sikap para pemeluknya.dan masih banyak lagi simbol-simbol yang dapat diambil hikmahnya dalam shalat.

3. Disetiap rizki yang kita dapat, ada hak orang lain (fakir, miskin, yatim-piatu, musafir, mualaf orang-orang yang terjepit hutang dst.) Sering kita dengar dalam ceramah-ceramah keagamaan. Butuh pemahaman yang dalam dari kata-kata tersebut. Namun jika kita cermati dengan seksama dan tentunya dengan keimanan yang baik, maka kata-kata tersebut dapat kita pahami bahkan dapat kita lakukan dengan ikhlas. Seperti kita tahu Allah memberikan rizki bagi setiap makhluknya. Rizki tersebut sudah diatur sedemikian rupa sehingga tidak akan tertukar. Allah mensisipkan rizki makhluknya di dalam rizki makhluknya yang lain agar masing-masing makhluknya dapat selalu berinteraksi(silaturrahim), dan berbagi. Sebagai contoh : Allah mensisipkan rizki para fakir kedalam rizki kita, agar kita dapat menjadi peka(berempati) terhadap apa yang dialami si-fakir. Jika kita percaya bahwa apa yang disisihkan dari rizki kita akan diganti oleh Allah(QS:Al Anbiyaa” :47), maka kita dengan senang hati mengeluarkannya. Masalahnya yang timah kita tidak cukup mengimani hal tersebut, terbukti masih seringnya kita bersifat kikir (bakhil) dalam mengeluarkan hak fakir tersebut. Dikarenakan kita masih berfilkir bahwa apa yang kita dapat adalah mutlak hasil kerja keras kita, mereka si-fakir menjadi fakir karena itu memang salah mereka atau mereka kurang bekerja keras atau bahkan kurang beruntung. Allah berfirman dalam surat Al Baqarah :261
Bandingan (derma) orang-orang yang membelanjakan hartanya pada jalan Allah, ialah sama seperti sebiji benih yang tumbuh menerbitkan tujuh tangkai; tiap-tiap tangkai itu pula mengandungi seratus biji. Dan (ingatlah), Allah akan melipatgandakan pahala bagi sesiapa yang dikehendakiNya, dan Allah Maha Luas (rahmat) kurniaNya, lagi Meliputi ilmu pengetahuanNya.
Jika kita mengimani ayat diatas maka dengan sukarela kita mengeluarkan apa yang menjadi hak si-fakir. Jika kita mencoba untuk bersifat kikir, maka Allah akan mengambilkan hak si fakir dari kita dengan cara lain (dipaksa atau dalam jumlah yang besar), bisa dengan cara kehilangan, kecurian atau hal-hal yang merugikan yang lain. Oleh karena itu pahami dan lakukan. baik dengan terang-terangan (dengan maksud agar dapat memberi imbas kepada umat yang lain untuk ikut berinfaq – bukan untuk bersifat riya” ), atau dengan sembunyi (dengan hanya mengharapkan keridha-an Allah). dan saat kita menuai hasil (kalau petani, saat menuai panen. kalu orang yang bekerja pada satu perusahaan pada saat menerima gaji, jika pengusaha pada saat menerima untung). perhatikan surat Al an”aam: 141 dibawah ini :
Dan Dia lah (Allah) yang menjadikan (untuk kamu) kebun-kebun yang menjalar tanamannya dan yang tidak menjalar; dan pohon-pohon tamar (kurma) dan tanaman-tanaman yang berlainan (bentuk, rupa dan) rasanya; dan buah zaitun dan delima, yang bersamaan (warnanya atau daunnya) dan tidak bersamaan (rasanya). Makanlah dari buahnya ketika ia berbuah, dan keluarkanlah haknya (zakatnya) pada hari memetik atau menuainya; dan janganlah kamu melampau (pada apa-apa jua yang kamu makan atau belanjakan); sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampau .
wallahu 'alam
zakieusof .. bersedekah dengan keikhlasan, infaq ke jalan Allah jelas membuktikan rezki yang melimpah samada sedar atau tidak..bukan berupa wang ringgit namun termasuk kesihatan tubuh badan, kelapangan dada dan perlindungan yang Allah berikan dari melakukan perkara2 mungkar dan dihindari dari sebarang musibah



Monday, 17 October 2011

Kisah Pengemis Yahudi dan Rasulullah SAW : Satu Keperibadian





Akhlak, Keperibadian dan Sadaqah Rasulullah SAW


Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya..

Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat. 

Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang juga merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu,Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?

Aisyah RA menjawab,Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja. Apakah Itu?, tanya Abubakar RA. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana, kata Aisyah RA.

Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik, Siapakah kamu? Abubakar RA menjawab,Aku orang yang biasa (mendatangi engkau). Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, bantah si pengemis buta itu.

Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku, pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu.. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.

Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata, Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia....

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.

Nah, wahai saudaraku, bisakah kita meneladani kemuliaan akhlaq Rasulullah SAW?
Atau adakah setidaknya niatan untuk meneladani beliau? Beliau adalah ahsanul akhlaq, semulia-mulia akhlaq.

Kalaupun tidak bisa kita meneladani beliau seratus persen, alangkah baiknya kita berusaha meneladani sedikit demi sedikit, kita mulai dari apa yang kita sanggup melakukannya.

Sebarkanlah riwayat ini ke sebanyak orang apabila kamu mencintai Rasulullahmu....

Sadaqah Jariah salah satu dari nya mudah dilakukan, pahalanya?
MasyaAllah....macam meter taxi...jalan terus.

Hampir keluar air mata saya apabila membaca kisah rasulullah ini…

Sadaqah Jariah - Kebajikan yang tak berakhir.

1. Berikan al-Quran pada seseorang, dan setiap dibaca, Anda mendapatkan hasanah..

2. Sumbangkan kursi roda ke RS dan setiap orang sakit menggunakannya, Anda dapat hasanah.

4. Bantu pendidikan seorang anak.

5. Ajarkan seseorang sebuah do'a. Pada setiap bacaan do'a itu, Anda dapat hasanah.

6. Bagi CD Quran atau Do'a.

7. Terlibat dalam pembangunan sebuah mesjid.

8. Tempatkan pendingin air di tempat umum.

9. Tanam sebuah pohon. Setiap seseorang atau binatang berlindung dibawahnya, Anda dapat hasanah.

10. Bagikan email ini dengan orang lain. Jika seseorang menjalankan salah satu dari hal diatas, Anda dapat hasanah sampai hari Qiamat.



Wallahu'alam


Zakieusof - terimakasih PM Khalil Idham Lim

Monday, 3 October 2011

Check List : Senarai Tugas Iblis Laknatullah




Bila sebut check list, terbayang kerja2, tugasan2 yang disenaraikan untuk meet the dateline ataupun  kerja2 yang perlu disiapkan sebagaimana mengikut jadual..Iblis Syaitan laknatullah pun ada check list yang lebih global juga.. Basahi lah lidah dan bibir kita dengan zikrullah..perancangan iblis dan syaitan laknatullah juga halus..ramai wali2 dan ahli sufi kecundang dengan program perlaksanaannya..  Elok nikmat amal membawa sahabat2 mengetahui sedikit sebanyak check list yang dirancang.. 


IBLIS dan syaitan adalah musuh nyata manusia. Kedua-duanya termasuk kaum jin yang dijadikan daripada api sangat panas dan tergolong dalam spesies makhluk ghaib, iaitu tidak kelihatan dengan mata kasar manusia biasa, kecuali apabila ia menjelma dalam bentuk tertentu.
Syaitan dan iblis mempunyai empayar kerajaan yang besar, malah ada pihak mendakwa nisbah seorang manusia 99 jin, manakala satu jin 99 malaikat, menunjukkan banyaknya makhluk terbabit yang mempunyai tugas masing-masing.

Antara tugas syaitan ialah:
1. Menghasut manusia untuk melakukan kejahatan. Sebab itu Allah mengingati manusia supaya berwaspada dengan hasutan terbabit.
“Wahai sekalian manusia! Makanlah dari apa yang ada di bumi, yang halal lagi baik, dan janganlah kamu ikut jejak langkah syaitan; kerana sesungguhnya syaitan itu ialah musuh yang terang nyata bagi kamu. Ia hanya menyuruh kamu melakukan kejahatan dan perkara yang keji, dan menyuruh kamu berkata dusta terhadap Allah, apa yang kamu tidak ketahui.” (al-Baqarah:168-169)
2. Menakut-nakutkan manusia. Syaitan juga bekerja menakutkan dan membimbangkan manusia, terutama berdepan persoalan rezeki, dengan hidup miskin dan susah.
“Syaitan itu menjanjikan kamu dengan kemiskinan dan kepapaan, dan ia menyuruh kamu melakukan perbuatan yang keji; sedangkan Allah menjanjikan kamu keampunan daripada-Nya serta kelebihan kurniaNya. Dan (ingatlah), Allah Maha Luas limpah kurnia-Nya, lagi Maha Mengetahui.” (al-Baqarah:268)
3. Menyesatkan manusia. “Tidakkah engkau melihat orang yang mendakwa bahawa mereka telah beriman kepada al-Quran yang telah diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan dahulu daripadamu? Mereka suka hendak berhakim kepada taghut, padahal mereka telah diperintahkan supaya ingkar kepada taghut itu. Dan syaitan hendak menyesatkan mereka dengan kesesatan yang sejauh-jauhnya.” (an-Nisa’:60)
4. Menimbulkan permusuhan sesama manusia. Cara syaitan ialah menimbulkan syak wasangka, hasad dengki dan kebencian. “Sesungguhnya syaitan itu berkehendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu dengan arak dan judi…” (al-Maidah:91)
5. Melalaikan dan menghalang manusia daripada mengingati Allah. “…dan mahu memalingkan kamu daripada mengingati Allah dan daripada mengerjakan solat. Oleh itu, mahukah kamu berhenti?” (al-Maidah: 91)
6. Mencari calon penghuni neraka. “Sesungguhnya syaitan adalah musuh bagimu, maka jadikanlah dia musuh; sebenarnya dia hanya menyeru golongannya supaya menjadi penduduk Neraka.” (Fathir:6)
7. Berusaha merayu manusia supaya mencintai dan memujanya. “Bukankah Aku telah perintahkan kamu wahai anak-anak Adam, supaya kamu jangan menyembah Syaitan? Sesungguhnya ia musuh yang nyata bagimu!” (Yasin: 60)
8. Disebabkan tidak senang dengan ketenangan manusia, syaitan mengada-adakan pelbagai onar, termasuk membisikkan sesuatu ke telinga dan hati manusia.
“Dari kejahatan pembisik, penghasut yang timbul tenggelam. Yang melemparkan bisikan dan hasutannya ke dalam hati manusia. Dari kalangan jin dan manusia.” (an-Nas: 4-6)


wallahu'alam


zakieusof : kita juga perlu menyediakan check list untuk dijadikan zon penampan ke atas perancangan yang tidak terbatas oleh bala tentera iblis dan syaitan..salah satunya nafsu yang perlu diurus bukan dilupus..

Sunday, 2 October 2011

Umar Al Khatab RA .. 6 perkara yang disembunyikan Allah SBW



UMAR BIN KHATTAB R.A BERKATA:

1-Allah menyembunyikan keredhaan dalam ketaatan. Allah tidak menzahirkan penerimaan atas amalan-amalan ketaatanyang kita persembahkan  kepadaNya suapaya kita tidak kecewa diatas amalan tersebut dengan hikmah agar kita terus melakukan amalan tersebut,walaupun terdapat sedikit kecacatan yang kita tidak ketahui.
2-Allah menyembunyikan Kemurkaan diatas kemaksiatan kita. Allah tidak menarik nikmat dan kemewahan daripada seseorang, walaupun nikmat yang Allah anugerahkan kepadanya digunakan untuk kemaksiatan kerana Allah masih bersifat rahmat didunia.sedangkan sebenarnya Allah Murka kepada kita.sepatutnya kita gunakan peluang ini untuk bertaubat kepada Allah SWT.
3-Allah menyembunyikan kedatangan  malam Lailatul Qadar pada tarikh tertentu agar hambaNya tidak melakukan ibadat pada malam tersebut sahaja dan berpesta maksiat pada malam-malam yang lain.Oleh itu Allah menghendaki  hambaNya melakukan ketaatan sepanjang ramadhan dan sepanjang hayatnya.
4-Allah menyembunyikan wali-wali Allah  atau hambanya yang dikasihi supaya manusia tidak menghina atau menyembah wali-wali tersebut. Sesungguhnya wali Allah akan dibenci oleh mereka yang bertuhankan hawa nafsu kerana wali-wali Allah tidak pernah menaruh hati sedikit pun pada tawaran-tawaran mereka.
5-Allah menyembunyikan tarikh kematian hambaNya dengan hikmah agar hambaNya sentiasa berhati-hati dalam menjalani kehidupan dan tidak melakukan kemaksiatan kerana mati akan tiba pada bila-bila masa sahaja.
Jika Allah zahirkan tarikh dan tempat kematiannya pasti hamba-hambanya tidak dapat menjalani kehidupan ini dengan lebih sempurna, lihatlah  banduan yang berada dibilik Akhir sebelum dihukum gantung, mereka telah hilang akal dan melakukan perkara-perkara diluar akal kita kerana akal mereka sudah tidak berfungsi lagi.
6-Allah menyembunyi solat kita yang terbaik disisiNya dengan hikmah supaya kita terus beribadat dan solat kepadaNya sepanjang hayat.Jika Allah zahirkan penerimaan solat kita pasti kita akan bernegapmegah sesama manusia dan akan lalai serta mengambil peluang untuk melakukan maksiat.
Begitulah luasnya rahsia disisi Allah Yang Maha Esa.
zakieusof - subhanallah